Kami berlari kecil dan masuk ke ruangan showroom mobil. Kulihat di sana
terpajang 7 buah mobil berlainan jenis, ia mengajakku masuk ke salah
satu mobil, yakni BMW 318, ia duduk dia jok belakang, dan memintaku
untuk menduduki dirinya, tanpa menunggu lagi aku langsung masuk ke
dalam, duduk mengangkang dengan tubuh berhadapan dengannya, dengan
kedua pantatku di atas pahanya. Kami kembali bercumbu mesra disana,
sambil tangannya terus mengelus kedua paha dan kakiku, kurasakan AC
yang telah dinyalakannya tepat menyembur punggungku yang basah. Kedua
tanganku terus memijat lembut kedua putingnya, terkadang aku kembali
menggigit dan menjilati kedua putingnya, ia pun terus mengerang. Lalu,
tak lama kemudian ia kembali berkata..
"Om horny banget liatin pantat kamu tadi, sekarang Om mau anal,
boleh yah", saat itu sebenarnya aku ingin menolak mengingat besar
penisnya yang kurasa tak mungkin bisa masuk ke dalam anusku, namun
entahlah mungkin karena birahiku atau karena olesan ujung penisnya yang
sudah basah di bibir anusku saat itu, aku mengijinkannya.
Kucoba perlahan memasukan batang kemaluannya dibantu dorongan
tangannya yang terkesan memaksa. Aku menjerit tertahan saat ia terus
mencoba memasukkan penisnya, kusadari lubang anusku terlalu kecil untuk
ukuran penis sebesar itu. Dengan cukup kesal ia kembali berkata..
"Kamu masih perawan, lobangnya masih sempit banget, Om bantu yah".
Segera ia keluar dari mobil, tak tahu apa yang sedang ia perbuat,
tiba-tiba ia sudah masuk lagi dengan borgol dan tongkat besi miliknya,
entah kenapa ada rasa takut yang muncul saat kulihat benda-benda itu,
sehingga kuturuti semua perintahnya, ia minta aku berlutut di kedua jok
depan (masing-masing kaki pada jok berlainan), dan kedua tangan di
dashboard bawah mobil, lalu dengan tiba-tiba ia memborgol kedua
tanganku dengan salah satu kaitan di sana, entah dengan apa itu aku tak
jelas melihatnya. Dengan kengerian, aku berkata..
"Om mau ngapain, jangan gini dong, pegel nih", karena posisi
tubuhku yang mirip posisi anjing, sementara semburan AC tepat di depan
mukaku.
Aku berusaha melepaskan diri namun ikatannya membuat tubuhku tak
berdaya, apa lagi dengan kedua kakiku yang diikat dengan seatbelt
mobil. Tiba-tiba kurasakan ada yang menyentuh bibir anusku dari
belakang, pandanganku cukup terbatas saat itu, benda itu terus
mengolesi anusku dengan cairan mungkin air liur, sampai akhirnya
kusadari kalau itu adalah tongkat besi. Rasa ngeriku memuncak seraya
aku pun berteriak..
"Jangan dong.. Jangan Om.. Jangan pake gituan.. Ampun Om.."
Nampaknya ia tidak mengindahkan seruanku, jari tangannya yang satu
terus melebarkan bibir anusku, sedang yang satunya terus mendorong
tongkat untuk masuk. Kurasakan tongkat mulai merobek perlahan bibir
anusku. Aku pun menjerit sampai akhirnya kusadari aku menangis karena
rasa sakit yang kuterima, kulihat dari anusku mulai mengeluarkan darah
segar mengalir di kedua pahaku. Aku terus memohon untuk berhenti, namun
ia terus acuh. Sampai akhirnya tongkat berhasil menembus masuk, rasa
sakitku serentak mereda, perlahan tongkat terus menggesek lubang anusku
masuk ke dalam, sesaat 1/2 tongkat lebih telah masuk dan terasa mentok
di ujung usus besarku, penisku kembali menegang, iapun mulai
menggerakkan tongkat maju mundur, terus menggesek dinding usus besarku,
semakin lama gerakan semakin cepat, saat itulah rasa nyeriku hilang,
berganti rasa panas bercampur horny yang tiba-tiba bergejolak dari
anusku. Entah kenapa aku mulai mengerang..
"Emmh.. Oohh.. Errghh"
Mendengar eranganku ia semakin menjadi-jadi, diputarnya tongkat
sambil terus digesekkan ke langit-langit lubang anusku, kurasakan
lubang anusku mulai dipenuhi cairan akibat rangsangan tongkatnya di
dalam anusku. Mendadak permainannya dihentikan, dicabutnya tongkat dari
dalam anusku. Kurasakan anusku telah melebar, ia kembali menjilati
anusku, sambil terkadang mencocol-cocol lidahnya ke dalam lubang
anusku, lidahnya terus menggelitik di sana, akupun terus mendesah.
Hingga akhirnya, untuk kedua kalinya ia mencoba memasukkan batang
kemaluan raksasanya ke dalam lubang anusku, seraya aku kaget merasakan
sesuatu yang 'lebih besar' dari tongkat tadi menyentuh bibir anusku,
penisnya mulai menerobos masuk, kurasakan kepala penisnya sudah
berhasil masuk, aku kembali menahan rasa sakit yang sangat.
Aku menjerit tertahan, ketika penisnya telah seluruhnya masuk
kedalam anusku, iapun mulai menghunjam anusku bertubi-tubi, tanpa ampun
gesekan demi gesekan terus kuterima, dapat kurasakan urat-urat penisnya
disana, lubang anusku semakin panas, akupun semakin horny. Kusesuaikan
irama gerakan tubuhku dengan gerakan penisnya. Tangannya mulai
menggerayangi sekujur tubuhku, dipijat dan dielusnya kedua putingku,
saat itu rasanya aku semakin 'terbang'.
Ia memanjakan anusku dengan pola gerakan penisnya yang berubah-ubah
dan penetrasinya yang cepat. Aku terus mengerang, gerakannya semakin
cepat, hingga akhirnya mendadak cengkeraman tangannya di pinggangku
mengeras, begitu pula dengan penisnya di dalam anusku. Ia berteriak,
dan untuk kedua kalinya ia ereksi, semburan cairan hangat terasa hingga
ke ulu hatiku, kurasakan cairan spermanya menggenangi lubang anusku.
Tak lama ia mencabut penisnya, seraya sebagian spermanya mengalir
keluar, kulihat cairan merah muda, mungkin spermanya bercampur darahku,
kembali mengalir di kedua pahaku. Ia segera melepaskan ikatan di kedua
tangan dan kakiku, lalu jatuh duduk lemas di jok belakang. Akupun
segera duduk di atas dirinya di jok belakang. Dengan cekatan ia
mendekap tubuhku dari belakang, tangannya kembali melingkari perutku.
Saat itu kami berdua kembali bercumbu secara menyamping. Tak lama ia
berkata..
"Om puas malem ini, kamu mau yah jadi pacar Om".
"Saya juga puas banget Om, bisa muasin horny Om, tapi kalo mo jadi pacar saya, Om musti muasin saya sekali lagi".
Ia tampak terkejut, "Hah? Sekali lagi.. OK siapa takut", kami berdua tersenyum gembira.
Segera kusesuaikan posisi lubang anusku dengan penisnya yang sudah
kembali menegang, dan "Bless..", dengan mudah penisnya masuk kedalam
anusku yang sudah membesar. Kedua tanganku mencengkeram pegangan tangan
di kedua sisi mobil. Tangannya segera kembali menggerayangi kedua
putingku, yang satu lagi mengocok lembut penisku. Dengan posisi seperti
seorang ibu yang sedang memangku anaknya duduk itu, mulai kugerakkan
tubuhku naik turun, semakin lama semakin cepat, sementara lidah kami
kembali beradu lincah di dalam mulut kami yang menyatu. Kocokan
tangannya di penisku pun semakin cepat seraya gesekan penisnya di dalam
anusku. Kami berdua terus mengerang, hingga akhirnya ia mendesah..
"Om mau keluar say.."
"Saya juga mo keluar Oom, bareng yah.."
Tak lama tubuh kami berdua kembali menegang keras, aku kembali
ejakulasi, kusemburkan spermaku di telapak tangannya yang sudah siap
menadah, secara bersamaan ia menyemburkan lahar panasnya untuk kedua
kalinya di dalam anusku, kini semprotannya semakin terasa di dalam usus
besarku. Desah nafas kami terus menderu, detak jantungnya terasa di
punggungku. Tiba-tiba ia mendekap mulutku dengan telapak tangannya yang
penuh dengan spermaku. Kujilat habis seluruh cairan di situ, namun tak
segera kutelan, kusimpan didalam mulutku, setelah itu segera kusambar
bibirnya, kami kembali bercumbu, dengan mesra kami berbagi sperma di
dalam mulut kami yang menyatu, sementara penisnya masih terus tertanam
di dalam anusku.
Jam mobil menunjukkan pukul 1, tak terasa kami telah bercinta
selama 3 jam, kami tertidur kelelahan di dalam mobil, masih dengan
posisi seperti itu. Pukul tiga kami terbangun, akibat efek Viagra yang
masih mengalir di dalam tubuh, kami kembali bercinta "dua kali"
berturut-turut dalam posisi seperti itu. Sungguh perkasa pria itu, aku
berkata dalam hati kecilku. Setelah itu aku segera 'pamitan' dan
pulang.
Semenjak kejadian malam itu, aku semakin rajin datang berkunjung
kesana, apalagi saat aku sedang sendirian. Sungguh takkan pernah
terlupakan kencan pertamaku dengan lelaki yang sangat perkasa itu.
Pengalaman oral sex dan anal sex bersamanya adalah kenikmatan yang
tiada duanya.
Terima kasih buat teman-teman yang bersedia membaca pengalamanku
ini, moga-moga bisa menambah pengetahuan baru dalam bercinta, dan
membantu merangsang teman-teman saat masturbasi, ya nggak? ;p Kalau ada
yang berminat bercinta sama saya, bisa langsung hubungi email saya.
Ditunggu yah.. Ciaoo..
E N D