Aku segera menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku dan segera
kukenakan pakaianku dan akupun sudah bersiap sedia menunggu Steve yang
masih berada di kamar mandi dan tak lama kemudian dia segera muncul
dengan pakaian yang sudah rapi juga segera kamu berdua menuju cafe yang
ada dihotel tersebut untuk makan pagi, kemudian membereskan billing
dari hotel tersebut dan segera meluncur ke arah Bedugul, sampai di
Bedugul hari sudah siang, kami menggelilingi danau itu dengan menyewa
kapal setelah puas dengan menyusuri danau itu maka Steve mengajukan
keinginannya untuk mandi sauna di Bali Handara, dan akupun bersedia
untuk mengantarkannya dan diapun mengajakku untuk bersama mandi sauna
juga akan tetapi aku menolak karena bagiku lebih baik melihat-lihat
pemandangan disekitar komplek itu yang kelihatan asri dan sejuk, sampai
tak terasa sore itu mendung mulai datang berarak-arak dan langit yang
tadinya cerah kini menjadi gelap dengan mendung menandakan tidak akan
lama lagi akan turun hujan yang sangat deras sekali.
Bersamaan itu Steve sudah selesai dengan mandi saunanya dan
mengajakku untuk cepat-cepat meninggalkan tempat itu sebelum hujan
turun dan segera kupacu motorku menuju ke arah Denpasar, akan tetapi
baru berjalan sekitar dua kilometer dari tempat yang baru kami kunjungi
ternyata hujan turun dengan derasnya sehingga badan kami berdua basah
kuyup dan Steve memutuskan untuk mencari tempat penginapan yang tidak
jauh dari situ, maka segera kubelokkan ke arah jalan yang menurun
menuju ketepi danau karena sebelumnya pada saat siang tadi aku melihat
ada sebuah hotel ditepi danau itu yaitu hotel Bedugul.
Kami segera check in dalam keadaan basah kuyup dan tanpa
berbasa-basi lagi dengan pihak hotel, kami segera mendapatkan kunci
kamar dan kami segera bergegas memasuki kamar dan aku segera menuju
kekamar mandi, dengan mengguyur badan dengan air hangat maka agak
sedikit menolongku dari gemetarnya tubuhku karena kedinginan dan
setelah selesai segera kuraih handuk untuk mengeringkan tubuhku dan aku
bergegas kembali ke kamar untuk mengenakan baju kering, akan tetapi
Steve melarangku untuk berpakaian dan dia menyarankan aku untuk memakai
selimut saja untuk menghangatkan tubuhku, karena Steve tahu aku begitu
kedinginan dan dia mempunyai maksud untuk menghangatkan tubuhku dengan
tubuhnya, maka kuturuti kemauannya.
Aku segera nyungsep dibalik selimut yang tebal itu sambil menunggu
Steve yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi, tidak lama
kemudia Steve sudah keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang
bulat dan diapun segera nyungsep juga dibalik selimut yang tebal sambil
memeluk tubuhku dengan sangat erat dan kemudian dia menindihku, sambil
kupeluk erat pula tubuhnya dengan demikian kami bisa merasakan
kehangatan antara satu dengan lainnya, walaupun tidak ada aktivitas sex
yang kami lakukan saat itu, tapi sudah membawa kenikmatan tersendiri
dengan kehangatan tubuh kami, sampai akhirnya kami tertidur dalam
keadaan saling berpelukan pada sore hari itu, sampai sekitar pukul
tujuh malam saat aku terbangun dan kudengar suara gemericik hujan
diluar masih turun walaupun tidak sederas sore tadi dan masih kurasakan
udara yang sangat dingin malam itu.
Aku menggeliatkan tubuhku yang masih telanjang bulat itu yang
membuat Steve juga ikut terbangun dan segera kupegang penisnya yang
masih tertidur itu, akan tetapi dia melarangnya, katanya lebih baik
kita makan dulu direstoran, setelah itu baru kita bermain untuk
mengusir rasa dingin, aku setuju dengan usul Steve, dengan tidak
memakai CD aku segera menggenakan celana pendek yang gombor dengan
belahan yang agak tinggi dipinggirnya yang membuatku tampak seksi kata
Steve, kamipun berjalan menuju restoran dengan menyusuri lorong-lorong
didalam hotel itu. Setelah sampai didalam restoran aku segera memesan
makanan kesukaanku yaitu nasi goreng dan Steve memesan pancake, tidak
banyak yang kami bicarakan saat kami makan, hanya pandangan-pandangan
mata yang penuh dengan arti yang saling kami lemparkan satu sama lain.
Setelah kami menyelesaikan makan malam kami, segera kami menuju
kembali kekamar dan tanpa dikomandoi lagi segera kulepas celana pendek
gomborku dan langsung kelihatan mencuat penisku dan kemudian kulepaskan
juga kaos oblongku dan segera nyungsep dibalik selimut tebal demikian
juga yang dilakukan oleh Steve, lalu kami bergumul dibalik selimut itu
sambil saling mencumbui satu sama sama lain, dan yang paling kusukai
dari cumbuan Steve adalah dia selalu ingin memberikan kepuasan kepadaku
dengan menciumi tubuhku mulai dari atas sampai keujung kaki dan dia
merasa puas atau senang kalau melihat aku mengelinjang penuh dengan
kegelian dan mendesis keenakan.
Setelah aku tak tahan maka segera kurebahkn tubuh Steve dan segera
kuraih penisnya dan kuhisap sampai pangkalnya sambil tanganku beraksi
disekujur tubuhnya sambil membuat rangsangan-rangsangan yang lebih
hebat lagi, dan terus terang saja pada waktu Steve menghendaki untuk
memasuki lubang analku dengan penisnya akan tetapi memang pada saat itu
aku masih belum mengenal anal sex sehingga ketika dicoba aku merasakan
kesakitan yang amat sangat, apalagi penis Steve lebih gede dibandingkan
dengan penisku, akan tetapi aku bersyukur mengenal Steve yang penuh
dengan pengertian, begitu dia melihat aku kesakitan dia tidak
melanjutkan dengan penetrasinya, dia membiarkanku rileks beberapa saat
sampai hilang rasa sakitnya kemudian dia mulai mencumbuiku lagi sambil
saling melakukan oral sex sampai akhirnya sama-sama ngecrot dan
merasakan kepuasan, saling berpelukan, sama-sama terkulai ditempat
sampai akhirnya tertidurdiblaik selimut tebal dengan keadaan masih
telanjang bulat dengan udara diluar yang terasa makin dingin saja.
Ketika fajar mulai menyingsing, kami segera mandi dengan air hangat
yang ada di kamar mandi dan segera bergegas menuju restoran untuk makan
pagi setelah semuanya selesai segera kupacu motorku dipagi yang cerah
itu menuju ke arah Denpasar, sekitar pukul sebelas siang sampailah kami
dikota Denpasar dan segera menuju ke arah Kuta untuk kembali ketempat
penginapan Steve yang ada di Kuta, sebenarnya aku masih ingin
berlama-lama lagi untuk bisa menemani Steve menggelilingi pulau Bali
ini akan tetapi karena liburanku sudah mendekati akhir, dan yang
rencananya aku hanya tinggal selama dua atau tiga hari saja di Bali,
tapi yang jadi kenyataannya aku hampir satu minggu tinggal di Bali dan
mau tidak mau sore nanti aku harus segera balik ke Surabaya lagi,
walaupun dengan berat hati Steve melepaskan kepergianku untuk balik ke
Surabaya dengan naik bus malam dan sore itu Steve mengantarkan aku
sampai terminal Ubung dengan mengendari motornya. Pada saat diterminal
Ubung dan sambil menunggu keberangkatan bus, Steve menanyakan alamat
kostku yang ada di Surabaya, dan aku hanya mengira sebagai basa-basi
saja, segera kuberikan alamatku dan juga alamat kost Budi yang hanya
berbeda gang saja. Aku pikir nggak apalah, agar Steve tidak kecewa.
Sekitar pukul tujuh malam bus yang membawaku akan berangkat segera
kuhampiri Steve dan kusalami tangannya sambil kubisikan
"Thank you for all of you"
Aku tidak berani memeluk atau menciumnya karena keadaan diterminal
itu sangat ramai dengan orang, segera kunaiki bus dan hanya kulambaikan
tanganku dari dalam bus sambil cium jauh dari jendela kaca bus itu, bus
mulai berangkat dengan berderak dan masih sempat kulirik Steve
melambaikan tangannya ke arahku dengan pandangan kosong, seperti ada
sesuatu yang hilang dari dalam dirinya, aku berusaha untuk tersenyum
dan membalas lambaiannya. Aku selama dalam perjalanan dengan bus malam
menuju Surabaya, kubayangkan dan kureview kembali apa yang telah
terjadi pada diriku selama satu minggu terakhir ini ditahun yang baru
juga, sampai tak terasa aku terlelap tidur didalam bus malam itu sampai
ketika pagi hari aku terbangun, aku sudah berada di jalan tol
Gempol-Surabaya, aku segera berkemas dan merapikan barang bawaanku agar
lebih ringkas lagi karena aku harus oper dengan angkutan kota menuju
ketempat kostku.
Pada saat aku sudah sampai ditempat kostku dan menaruh barang
bawaanku, aku segera berlari ketempat kost Budi yang tidak seberapa
jauh dari tempat kostku dan aku menceritakan apa yang telah terjadi
selama dia sudah pulang dan aku juga menceritakan tentang pangalamanku
bersama dengan Steve jalan-jalan mengelilingi pulau Bali, akan tetapi
satu yang tidak kuceritakan pada Budi yaitu pengalamanku bergumul
dengan Steve berkali-kali. Akan tetapi rupanya Steve juga memperlakun
Budi juga demikian tanpa sepengatauanku, ketika itu Budi cerita kalau
pada suatu tengah malam ketika aku sedang tertidur lelap, Budi bangun
dari tidurnya dan menuju kekamar mandi untuk buang air, rupanya pada
saat itu Steve terbangun dengan suara berisik Budi, sehingga Steve
menunggu sampai Budi selesai dengan hajatnya di kamar mandi, pada saat
Budi akan merebahkan badannya kembali ketempat tidur, Steve
menghampirinya dan mengelus-elus penis Budi yang setengah ngaceng itu
sampai akhirnya ngaceng penuh dan Steve melepaskan kancing celananya
dan kemudian mengocok penis Budi yang sudah ngaceng penuh itu.
Lalu aku bertanya pada Budi seolah-olah aku orang yang nggak ngerti apa-apa.
"Terus kamu diem aja yaa?"
"Ya, diem aja, abis enak sih dan disamping itu Steve menyuruhku
diam agar aku nggak berisik supaya kamu jangan bangun," jelas Budi
padaku.
"Oh gitu yaa," lanjutku.
"Iya, terus kamu diapakan aja sama si Steve," tanya Budi.
"Nggak diapa-apain tuh"
"Masak sih," tanya Budi penasaran.
"Iya, tuh, benar koq," jawabku meyakinkan Budi.
Tak berapa lama kemudian aku pulang ketempat kostku, dan aku
beristirahat untuk menghilangkan rasa pegal-pegal diseluruh tubuhku
karena perjalanan jauh dengan tidur sepuas-puasnya. Pada suatu pagi
kira-kira jam enam pagi, aku dibangunkan oleh seseorang dan ketika
kubuka mataku ternyata yang menguncang-nguncang tubuhku adalah Budi
yang datang dengan agak tergesa-gesa katanya.
"Eh, kamu dicari sama Steve, sekarang dia ada ditempat kostku," kata Budi.
"Apa?, yang benar aja, masak si Steve bisa sampai ketempat kost kita didaerah yang terpencil ini?" tanyaku.
"Yaa, benar!! Aku juga heran koq dia bisa sampai ketempat kita yang
jauh dari kota ini hanya berbekal dari alamat yang kamu tulis dibuku
catatannya itu," jelas Budi.
"Huuh, nekad benar yaa tuh bule satu ini," balasku.
"Oke, kamu pulang dulu nemani si Steve, aku mau mandi dulu"
Aku segera bergegas kekamar mandi untuk mandi pagi dan setelah aku
berpakaian rapi segera kususul Budi ditempat kostnya dan kulihat si
Steve sedang duduk diteras tempat kost Budi sambil bercakap-cakap
dengan Budi. Segera aku menghampiri Steve dengan sedikit basa-basi
dengan menanyakan kapan dia datang, lalu katanya baru saja dia tiba
dari Denpasar dengan bus malam kemudian dia menuju ketempat
penginapannya disekitar jalan Pemuda Surabaya, kemudian dia tanya ke
tourist information yang tidak jauh dari tempatnya menginap untuk
mengetahui alamat kami dan dengan kendaraan apa dia bisa mencapainya.
Itulah sedikit ceritanya, dan aku menanyakan padanya apa yang akan
jadi acaranya selama ada di Surabaya ini, akhirnya dia mengutarakan
keinginannya yang pertama dia ingin jalan-jalan dikota Surabaya saja
dan kami bertiga akhirnya keliling kota Surabaya seharian penuh, dan
malamnya kami makan malam bersama setelah itu kami nonton film disebuah
gedung bioskop dikawasan jalan Pemuda juga, sampai film selesai
akhirnya aku mohon diri untuk pulang ketempat kostku bersama dengan
Budi dan Steve kembali ketempat penginapannya dan kami berjanji akan
mengunjungi Steve kembali dan siap menjadi guidenya selama Steve berapa
di Jawa Timur ini.
Keesokkan harinya sekitar pukul delapan pagi kami berdua sudah
berada di depan tempat penginapan Steve dan tak berapa lama kemudian
Steve juga sudah siap-siap menunggu kedatangan kami dan dia
mengutarakan kalu pengin jalan-jalan ke Malang, maka kami bertigapun
naik kereta api menuju ke Malang dari Stasiun Gubeng yang memang tidak
jauh dari tempat penginapan Steve. Selama dalam perjalanan dengan
kereta api kami senantiasa bersenda gurau sampai akhirnya tiba dikota
Malang, lalu kami keliling kota Malang sampai sore dan akhirnya
sampailah dikota batu dan kami menginap sehari dikota Batu dan
keesokkan harinya kami melanjutkan perjalanan kami ke kota Blitar untuk
mengunjungi makam Bung Karno dan sorenya menginap dikota Blitar selama
sehari.
Demikianlah kenangan manisku bersama dengan Steve.
E N D