Kontol Zeus yang masih ngaceng melumuri tubuh Ganymede dengan sperma.
Ganymede, terangsang, meraih kontol Zeus dan mengocok-ngocoknya. Dengan
penuh kecabulan, Zeus meraba-raba tubuh kekar Ganymede dan menciuminya.
Sesekali Zeus menjilati leher, dada, dan puting Ganymede. Oh, betapa
dia ingin menyetubuhi pangeran ganteng itu.
Ketika dilihatnya kontol Ganymede mulai ngaceng, terbitlah hasrat
untuk menyepong kontol yang indah itu. Tapi Ganymede pun juga ingin
menyepong kontol Zeus. Maka akhirnya mereka mengambil jalan tengah.
Masing-masing dapat menyepong kontol secara bersamaan. Zeus dan
Ganymede berbaring saling menghadap tapi Zeus menghadap kontol Ganymede
dan Ganymede menghadap kontol Zeus. Lalu acara pun dimulai.
Tanpa ragu, Zeus memasukkan kontol Ganymede ke dalam mulutnya.
Belum pernah dia mencicipi kontol sekali pun. Namun dia tahu bahwa
rasanya akan sangat enak, apalagi kontol Ganymede masih berlumuran
sperma. Begitu lidahnya menyapu kepala kontol Ganymede, badan Ganymede
menegang dan erangan yang tertahan terdengar dari bibir Ganymede. Mulut
Ganymede sendiri sedang dipenuhi kontol Zeus sehingga dia hanya bisa
bersuara.
"MMPPHH.. MMPPFFHH.. MMPPHH.." Zeus tahu dia telah melakukan hal yang benar.
Sementara itu kontolnya sendiri bergetar-getar dengan nikmat
disepong Ganymede. Zeus juga mengeluarkan suara erangan yang tertahan
saat kenikmatan mendera dirinya. Dia baru mengetahui bahwa pria lebih
pintar menghisap kontol dibanding wanita. Kembali Zeus menjilati kontol
Ganymede dan menikmati rasanya. Mm.. Jauh lebih nikmat daripada
ambrosia (makanan para dewa). Dalam benaknya, Zeus sudah merencanakan
semuanya. Ganymede akan tinggal bersamanya di gunung Olympus sebagai
penuang cawan. Zeus kemudian membayangkan dirinya sedang menikmati
pejuh Ganymede yang dikumpulkan di dalam sebuah cawa.
"MMPPHH!!" Zeus mengerang saat kontolnya mulai akan berkedut-kedut liar. Sang dewa akan NGECRET!
Untuk sementara, Zeus melepaskan kontol Ganymede dan hanya
mengocok-ngocoknya saja. Dia merasa wajib untuk menyuarakan erangan
orgasmenya dengan lantang.
"AARRGGHH..!!"
Sedotan dan jilatan Ganymede akhirnya membawa Zeus pada orgasmenya.
CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Walaupun Zeus baru saja ngecret, namun
persediaan pejuhnya tak terbatas. Ingat, dia adalah dewa. Jadi wajar
saja jika dia bisa ngecret terus-terusan.
"AARRGGHH!! UUGGHH!! HHOOHH!! AAHH!! UUGGHH!!" jerit Zeus, suaranya kembali mengisi angkasa.
CCROTT!! CCRROOTT!! Ganymede kesulitan menelan semua pejuh Zeus,
sebagian menetes keluar dari bibirnya. Namun harus diakuinya bahwa
pejuh Zeus merupakan pejuh terenak yang pernah ditelannya. Tak seperti
pejuh pria-pria lain yang pernah dia cicipi, Zeus memiliki pejuh yang
terasa manis seperti madu. Meskipun sudah tak ada lagi pejuh yang
keluar, Ganymede terus menerus menyedot kontol Zeus dan menjilatinya
sampai bersih mengkilap. Setelah puas, barulah dia melepaskan kontol
sang dewa.
Kini giliran Zeus yang memberikan kepuasan pada pangeran tampan
itu. Masih tersengal-sengal akibat orgasme hebat yang dia rasakan tadi,
Zeus kembali menyedot kontol Ganymede. Meski baru pertama kali menyedot
kontol, Zeus mahir sekali melingkarkan lidahnya di sekeliling kepala
kontol Ganymede dan mengusap-ngusapnya. Tentu saja Ganymede kelojotan,
disepong seperti itu.
"Hhohh.. Aahh.. Enak sekali.. Aahh ya, sedot terus.. Hhohh..
Kontolku disedot.. Aahahh.. Dewa Zeus.. Hhoohh.. Hisap terus.. Aahh.."
racau Ganyemede, menggeliat-geliat keenakkan.
Zeus memperkuat hisapannya, bertekad untuk membuat pria muda itu
ngecret di dalam mulutnya. Jilatan demi jilatan mendera kontol
Ganymede, memaksanya untuk ngecret dan akhirnya.. CCRROOTT!! CCRROOTT!!
CCRROOTT!
"AARRGGHH..!! UUGGHH!! AARRGGHH!! OOHH!! AAHH!!"
Bagaikan ikan kehabisan air, tubuh telanjang Ganymede
menggelepar-gelepar, terguncang orgasme. CCRROOTT!! CCRROOTT!! Dan
untuk pertama kalinya, Zeus mencicipi pejuh! AH.. Sungguh enak sekali
rasa pejuh Ganymede! Zeus sampai ketagihan dan berusaha untuk menguras
kontol itu habis-habisan. Tapi Ganymede telah berhenti ejakulasi. Tubuh
pangeran itu melemas dan terbaring di sana dengan pas terengah-engah.
Keringat yang membasahi punggungnya telah membuat debu-debu dan
kerikil-kerikil kecil menempel pada punggung Ganymede yang kekar.
Zeus membalikkan tubuhnya agar wajahnya menghadap wajah Ganymede
yang tampan, lalu dia memeluk pangeran itu dengan mesra. Akhirnya
Ganymede adalah miliknya dan dia takkan melepaskan Ganymede untuk
selama-lamanya. Ganymede akan hidup dengannya di gunung Olympus!
Melihat wajah Ganymede yang tampan dan tubuhnya yang kekar (terutama
sepasang putingnya yang melenting keras), Zeus kembali terangsang. Tapi
kini dia ingin sesuatu yang lain. Zeus menginginkan lubang pantat
Ganymede!
Zeus dan Ganymede masih terengah-engah, kecapaian akibat sesi oral
homoseks mereka yang menggairahkan. Zeus menyadari betapa dia sangat
menginginkan pangeran itu di dekatnya. Zeus telah jatuh cinta pada
Ganymede! Dengan mesra, dipeluknya tubuh Ganymede yang masih telanjang
itu dan diciuminya. 'Astaga, betapa tampannya pria ini', pikir Zeus,
kontolnya kembali ngaceng dan berkedut-kedut.
Saat bibirnya bertemu dengan bibir Ganymede, Ganymede sama sekali
tidak menolaknya. Entah kenapa, dia pun merasakan hal yang sama dengan
Zeus; dia pun telah jatuh cinta pada dewa itu. Ciuman mereka berubah
dari ciuman mesra menjadi ciuman nafsu, Bibir mereka saling melumat dan
lidah mereka saling bergulat. Air liur mereka berbaur dan menyatu. Api
asmara dan nafsu telah menyatukan mereka berdua, dewa dan manusia
biasa.
Zeus berbisik di telinga Ganymede..
"Saya bernafsu sekali padamu, Ganymede. Kamu sanggup membuat
kontolku berdiri dan ngaceng sekeras ini. Belum ada seorang pun, baik
pria ataupun wanita, yang sanggup berbuat seperti ini padaku. Kamu
membuatku tergila-gila padamu. Saya mencintaimu untuk selama-lamanya,
Ganymede-ku tersayang." Zeus kembali menciumi pria kesayangannya itu.
"Sekarang saya menginginkan lubang pantatmu. Bolehkah saya
mengentotin pantatmu dengan penuh nafsu dan cinta, Ganymede?" Tentu
saja pangeran itu memperbolehkannya. Kapan lagi dia bisa dingentotin
oleh seorang dewa seperti Zeus. Lagipula tubuhnya masih kekar dan
padat. Ganymede terangsang sekali melihat tubuh telanjang dewa itu
"Hhoohh.. Ngentotin saja saya.. Aahh.. Saya butuh kontol.. Aahh..
Ngentotin saja saya.. Hhoohh.. Aahh.." Ganymede meraba-raba tubuh Zeus
dan meremas-remas dada bidangnya. Anusnya berkedut-kedut dengan gairah.
Ganymede memang pernah disodomi oleh para pengawalnya, jadi lubang
pantatnya sudah terbiasa dengan kontol. Dan kini dia menginginkan
kontol Zeus!
Tanpa membuang waktu lagi, Zeus segera memangku Ganymede. Dengan
kedua tangannya yang kuat, Zeus mengangkat Ganymede dan mendudukannya
tepat di atas kontol Zeus yang berdenyut-denyut.
"AAHH.." erang Ganymede saat kontol Zeus amblas dengan mudah ke dalam pantatnya.
Rasa sakit masih sedikit menyapu badan Ganymede meskipun anusnya
sudah terlatih dimasuki kontol. Dengan gairah yang meluap-luap,
pangeran itu mencengkeram dada Zeus dan meremas-remasnya. Kedua puting
Zeus dipelintir habis-habisan, mengakibatkan Zeus meringis-ringis
kesakitan bercampur nikmat. Dia paling suka bila putingnya dipelintir
seperti itu. Zeus menjadi semakin bergairah.
Tidak memberikan Ganymede kesempatan untuk beradaptasi dengan
kontolnya, Zeus langsung memompa anus Ganymede. Berhubung Zeus kuat
sekali, Ganyemde tak perlu repot-repot mengangkat dan menurunkan
tubuhnya sendiri sebab Zeus sudah melakukannya untuknya. Dengan napas
mendengus-dengus seperti banteng, Zeus mengangkat dan menurunkan tubuh
Ganymede. Anus Ganymede pun secara tak langsung dingentotin kontol
Zeus. Mereka berdua sangat menikmati percabulan homoseksual itu.
"Hhooh.. Uuhh.. Pantatmu ketat.. Uuhh.. Saya suka.. Oohh.. Ngentot cowok.. Aahh.."
Peluh mulai membanjiri tubuh Zeus yang berotot itu sementara dewa itu tak henti-henti mengentotin Ganymede.
"Aahh.. Saya hampir.. Hhoosshsh.. Sampai.. Aahh.."
Sementara itu kontol Ganymede terus-menerus menyerang pantat
Ganymede dan merangsang prostatnya. Gelombang kenikmatan besar menyapu
tubuh Ganymede dan membuatnya hampir kehabisan napas. Ganymede yakin,
berdasarkan pengalamannya dingentotin, bahwa sebentar lagi dia akan
segera ngecret.
"Hhohh.. Zeus.. Aahahh.. Saya.. Uuhh.. Hampir.. Aahh.. Kkelluarr.. AARRGGHH!!"
Dan dengan itu CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Kontol Ganymede
tiba-tiba saja menyemprotkan pejuhnya tepat ke wajah Zeus sementara
dewa itu tetap menaik-turunkan badan Ganymede untuk mengentotnya.
"AARRGGHH!! UUHH!! OOHH!! AAHH!!" Ganymede mengerang-erang, namun Zeus memegangi tubuhnya erat-erat.
Dipegangi seperti itu, Ganymede merasa seperti anak kecil, namun
dia juga merasa sangat aman dan dicintai. Belum pernah dia merasakan
perasaan seperti itu dengan pria lain.
Kontraksi otot anus Ganymede pada saat dia ejakulasi menimbulkan
efek domino pada kontol Zeus. Kontol itu dicekik begitu kuat
sampai-sampai Zeus ngecret. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuh Zeus
pun menyembur tak karuan, membanjiri tubuh Ganymede.
"AAHH.. UUHH.. OOHH.. AAHH.. AAHH.."
CCROOTT!! CCRROOTT!! Zeus tetap menyodomi Ganymede sampai tak ada
pejuh lagi yang keluar dari lubang kontolnya. Sisa-sisa spermanya
mengalir keluar dari celah-celah pantat Ganymede dan turun melumuri
batang kontol Zeus.
Bernapas dalam-dalam, Zeus menciumi Ganymede dan membelai--belai
rambutnya. Dia begitu mengasihi pangeran itu dan tak ingin berpisah
darinya. Ganymede sendiri, dengan asyiknya, menyandarkan kepalanya ke
dada Zeus yang bidang, menghirup aroma kelelakiannya. Bibir Ganymede
hampir menempel pada salah satu puting Zeus. Tanpa ragu sedikitpun,
Ganymede menjulurkan lidahnya dan menjilati puting itu.
"Oohh.." desah Zeus, mengusap-ngusap punggung Ganymede yang basah dengan keringat dan kotor dengan debu.