Surat pertama
IF, aku tidak tahu, apakah kau akan suka apabila kupanggil dengan nama
ini. Aku cuma ingin saja, sebutan ini, kelak, akan mengingatkanmu
padaku. IF, aku juga tidak tahu alasan kamu memilih aku sebagai salah
satu orang yang kau surati dari situs yang kau sebut undercover(?).
Jika saja, kau tidak "mengundangku", mungkin kita tidak akan pernah
berkenalan, dan kemudian merasa sedemikian dekat, seperti saat ini.
Padahal, sesungguhnya, dulu, aku tidak yakin terhadap kesungguhanmu
bersahabat. Truly, I need one to share life, happiness and sadness.
Pasalnya, pada saat pertama itu, kau hanya sekadar menawarkan
"datang and ml", dengan embel-embel proposal, kau co top/21/171/67, dan
doyan "make love", plus ketidaksukaanmu dengan yang "berbadan bau".
Kebetulan, aku tidak merasa memiliki bau tubuh seperti yang kau
keluhkan itu. Lebih dari itu, sebenarnya, aku juga tidak tahan dengan
yang bau oudor yang menyengat. Artinya, telah ada satu persamaan di
antara kita.
Syarat lainnya, kau tidak mau dengan yang sudah "bau tanah" alias
sudah berusia terlalu tua. Suatu kebetulan lagi, aku pun merasa masih
belum uzur pula, he..he..he.. That's why, with the big self confidence,
I was writing you back in return.
Apalagi, apabila aku termasuk dalam kategori cool atau oke, malah
menurutmu aku bisa zonder betalen alias gratis. Begitu promosi yang kau
lakukan.
Namun, dalam balasan beberapa e-mail selanjutnya, kau meralat
kalau hobby ML. Bahkan, katamu, sepanjang hidupmu ini, kau baru
sekali(?) merasakan ML. Itupun, dengan sobatmu, yang sekarang ini ada
di UK.
Untuk penyaluran hasrat biologis, kau paling-paling melakukan
massage. Kalo tidak ke Bu Mastur, ya ke tante Ona. Semuanya dilakukan
di dalam kamar mandi, supaya sekalian mandi besar. Keramas. Setelah
itu, dilanjutan dengan nyukur(?) bulu jembut, agar rapih. Idiih, ada
ada aja nih! Mas jewer loh, nanti.
Akan tetapi, dari pergulatan dan pergumulan wacana, yang jauh dari
kesan birahi, walau kadang menggunakan kata yang teramat vulgar, aku
menangkap ada kesan "beda" pada dirimu. Sehingga, tak terasa kita sudah
menjalani masa satu tahun korespondensi. However, you still have in
doubt of me. Terbukti, beberapa kali kau masih mengatakan, bahwa
sepertinya aku mempermainkanmu(?)
IF, jika boleh berkata jujur, sebaliknya, justru aku yang merasa
takut, bahwa kau akan mempermainkanku. Karena itulah, aku senantiasa
menekan dalam relung hatiku yang merah marun, agar senantiasa merah dan
tidak jadi hitam. Walau untuk itu aku harus merasakan derita yang amat
sangat.
Bukan karena aku membencimu, tapi karena aku sayang kamu. Aku lebih
memilih kata sayang daripada kata cinta, walau terkadang dalam
prakteknya, sangat bias perbedaan makna keduanya.
Tapi, kau tidak perlu takut atau curiga padaku, kalo aku akan
berbuat macam-macam padamu. Mungkin, tidak akan ada orang yang percaya
tentang hal ini. Biarlah, aku tak peduli.
Aku cuma berharap, kau nanti bisa sukses dalam hidupmu dan akan kau
bahagiakan orang tua dan adikmu. Kau harus jadikan dirimu punya arti
bagi diri dan keluargamu.
Jika bukan kau sendiri, keluarga dan aku(duile..sedemikian yaqin
dan PD-nya) yang menyayangi dirimu, maka siapa lagi yang akan peduli?
He..he..he..
Aku berdoa, bahwa bekal pendidikan dan kasih sayang dari mama
& papa, akan menjadikan dirimu manusia tangguh, dalam menghadapi
cobaan apapun. Tanpa kecuali kemampuan dirimu dalam mengendalikan diri
dari nafsu keputusaasan, atau nafsu birahi yang membara.
Karena itu, kuharap kau tidak terlalu memikirkan hal-hal yang
berkonotasi syahwat. Semua itu akan membuat dirimu menjadi meriang dan
merinding.
IF, aku paling tidak bisa bicara ngegombal bin ngebual. Menebar
janji dan pesona yang tanpa bukti. Kalau akhirnya itu hanya akan
menjadikan kekecewaan.
Karena itulah, aku, menginginkan segalanya nanti berjalan apa
adanya. Bukan karena adanya pamrih satu sama lain. Sama seperti yang
kau katakan padaku.
IF, boleh kan, aku mendekapmu. Aku ingin merengkuhmu dalam pelukan
hangatku. Agar kau bisa dengar lebih jelas detak jantungku yang
menyanyikan lagu dag dig dug der.
Mungkin kau menjadi kesal membaca ceritaku, yang sepertinya cuma
main-main aja. Ini, hanya bagian dari pengalihan rasa, agar aku tidak
terlalu terlihat melankonis.
IF, aku tidak mau menelponmu, karena kalau sudah bicara, aku sering
lupa waktu. Padahal, aku mau, aku ingin, kita tidak sekedar bicara.
Tapi dapat saling menatap, menyentuh, dan merengkuh.
Aku juga ingin membisikkan sesuatu kalimat ditelingamu seraya
mengendus wangi tubuhmu. Oalah, harus kusudahi dulu cerita ini. Kalau
dilanjutkan bisa gawat. Masuk di "hot spot", atau "otista". Sudah ya,
take care, my dear.
***
Surat kedua
IF, setelah menelponmu sabtu malam yang lalu, aku beruntung sekali,
dapat menyaksikan lagi tayangan film di televisi Indosiar memang untuk
Anda, pada sekitar jam 23-an. Judulnya birds cage, yang artinya,
sebetulnya, bisa ditafsirin macam-macam sih.
Pada intinya, film itu berkisah soal kehidupan pasangan gay. Cerita
akhirnya, pembukaan identitas diri mereka kepada calon besan-nya, bahwa
mereka dua adalah pasangan gay. Si suami, dari istri terdahulu, punya
anak laki, yang mau merried. Ceritanya, mereka harus ketemu besan-nya.
Nah, si anak bingung. Karena udah 20 tahun tidak ketemu ibu yang
mengandungnya dulu. Dia hanya mengenal, sosok lelaki, pasangan baru
ayahnya, yang kemudian dianggap sebagai ibunya.
Dan hal itu lalu disampaikan kepada calon mertuanya, yang kaget
setengah mati, bahwa ibu dari calon mantunya adalah lelaki itu. Bukan
wanita yang melahirkannya, yang saat itu ada di depan mereka.
Akhirnya, setelah melalui pergulatan dan pertentangan, mereka dinikahkan dengan dihadiri oleh banyak tamu dan undangan.
Ketika nonton film itu, aku merasa kamu ada di sisiku. Aku merasa
film itu ditujukan buatku. Atau mungkin buat kamu juga. Entahlah, yang
jelas, banyak pelajaran yang dapat diambil bahwa menjadi gay itu tidak
mudah.
Menurut kamus, gay didefinisikan sebagai perasaan keriangan dan
kegembiraan. Padahal, sebetulnya, adalah penderitaan yang tak
berkesudahan.
Sehingga, akhirnya, semua itu hanya menjadi kepura-puraan dan
kepalsuan. Banyak sekali, ditemukan di Indonesia sekarang ini, orang
yang menjadi gay siluman atau jadi-jadian. Artinya, sebetulnya, ia
terlahir bukan sebagai gay. Namun, untuk memenuhi hasrat di luar
ketertarikan batinnya sendiri, mereka kemudian memaksakan diri jadi gay
(shemale).
Nah, hantu-hantu gay ini, kebanyakan sikapnya, utamanya dalam hal
eksploitasi seks komersil, merusak citra dari esensi ke-gay-an itu
sendiri. Bahwa di dalam dunia gay tidak ada cinta. Yang ada hanyalah
komoditas, yang demand-nya sangat dipengaruhi oleh waktu, tempat, dan
usia.
Dikaitkan dengan sifat hedonis manusia, dunia gay memberikan jalan
pintas wujudkan impian yang menjanjikan dan menyilaukan. Betapa tidak.
Banyak janji dan mimpi yang bisa ditebar. Walau sebenarnya hanya
sedikit bukti yang bisa di tuai atau surga yang dapat digenggam dan
dirasa, apabila dibandingkan seperti kaum hetero pada umumnya.
Surga adalah pengakuan umum dan hukum. Sesuatu yang tidak akan
diperoleh di Indonesia. Kecuali di Denmark dan Belanda. Ada buku nikah
yang berisi pengakuan bahwa si A dan si B adalah pasangan sejenis.
Tanpa yang bersangkutan harus mengubah identitas gender dan peran.
Ini adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal. Betapa langkah
kehidupan gay di Indonesia sebenarnya baru dalam taraf eruption,
apabila diumpamakan sebagai gejala alam vulkanologi.
Menjadi seseorang yang "berbeda" harus memberikan nilai lebih bagi
masyarakat sekeliling dan yang bersangkutan sendiri. Bukannya malah
menciptakan aib dan beban bagi keluarga atau lingkungan. Sehingga
kemudian harus selalu disembunyikan agar tidak menjadi bahan celaan dan
cibiran.
Oh ya, ketika habis aku telpon, kau bilang tidak bisa tidur, karena
si kecil rewel, minta di ajak "main" ke tante Ona. Padahal malem sudah
makin larut ya? Nah, beri tahu aku kiat-kiat membuatnya senang dan
bahagia, siapa tahu manakala aku harus baby sitting, aku akan dapat
dengan mudah meng-handle-nya. Jangan sampai kelewatan hal-hal apa yang
harus kulakukan sehingga dapat membuatnya terbang ke langit ke tujuh.
Please, dari awal sampai akhir, ok? I love you, IF, paling mesra dan
kangen buatmu.
***
Surat ketiga
IF, kemarin pagi aku tidak tahan jika tidak menelponmu. Aku gelisah
dan resah dicekam kerinduan yang memuncak akan dirimu. Entalah, kian
lama diriku seakan terlilit jerat cintamu.
Desah suaramu yang seksi, gaya bicaramu yang lembut dan manja
membuatku ingin mencumbumu. Walau masih dalam bayang dan angan.
Salahkah aku bila ingin agar kau selalu hadir dalam setiap gerak
langkah dan nafas kehidupanku.
Tapi akhirnya kutepis juga semua itu. Karena buatku yang lebih
penting adalah mengetahui bagaimana kabarmu hari itu dan juga hari ini,
sehat dan gembira. Itu yang kumau darimu.
Kau pelitaku harus senantiasa bercahaya. Memberi sinar dan warna di
setiap jejak langkah hidupku. Sehingga ku tak perlu berpaling hayal
apabila merindukanmu. Karena telah ada kau direlung kalbuku. I love you
so much IF.
***
Surat keempat
MAS, TERIMA KASIH, IF UDAH BACA TULISAN MAS (WALAU PERLU WAKTU BERULANG-ULANG UNTUK BISA MERESAPI SEMUA YANG KAU MAU
# Well, aku minta maaf ya. Sudah bikin repot kamu. Bolak-balik maju
mundur seperti setrikaan. Aku sengaja menulis dengan bahasa itu agar
kamu terbiasa. Sehingga nanti kalo kamu kerja sudah tidak kaget dengan
situasi kebahasaan yang demikian. Terus terang, aku merasa girang.
Karena, akhirnya, kamu mengerti juga dengan yang kumaksud.
Cup..cup..cup..I love you baby.
AKU TERHARU DENGAN SEMUA ITU, TERNYATA KITA MEMILIKI KOMITMEN YANG
SAMA TENTANG HIDUP INI BAHWA SUATU SAAT NANTI KITA AKAN MEMILIKI
KEHIDUPAN RUMAH TANGGA YANG NORMAL
#Karena itulah, IF, kau tidak perlu takut kepadaku. Aku sungguh
kasih dan sayang sama kamu. Jalanmu masih panjang. Masa depanmu harus
bagus dan cerah. Kebahagianmu adalah kebahagianku juga.
Sepertinya sejuk banget kalau suatu ketika nanti aku bisa melihat
kamu sukses. Saat ini atau nanti, kau adalah belahan jiwaku. Aku ingin
belajar mencintaimu seperti aku mencintai diriku sendiri. Saat ini pun
aku masih dan sedang belajar mencintaimu. Sampai aku mahir dan tak
perlu belajar lagi.
Aku seorang pragmatis dan realis. Aku tidak terbiasa berkata yang
berbunga-bunga terhadapmu. Kecuali suatu keinginan untuk menuai mimpi
bahwa kita akan selalu bersama dengan rumah tangga kita masing-masing.
Kamu dengan anak-anakmu yang manis-manis (yang sudah tentu seperti
anakku sendiri juga) dan aku juga dengan anak-anakku. Kemudian kita
berdarmawisata bersama.
Oh..oh..oh Serasa nikmat dan sejuknya, bila kekasih tidur
dipelukan.. (sayup-sayup terdengar alunan lagu yang dinyanyikan oleh
Chisye).
Perasaanku sangat terbang. Aku melambung diketinggian bersamamu.
Aku bahagia sekali dipertemukan dengan seseorang seperti kamu, well
educated dan rasional.
TAPI AKU TIDAK INGIN KEHILANGAN KAMU. MAS
#Akupun demikian IF
AKU MAU MAS SELALU MENJADI BAGIAN DI DALAM KEHIDUPANKU, DALAM SUKA
ATAUPUN DUKA. AKU MENYADARI BAHWA SEMUA ITU PERLU WAKTU, AKU JUGA
MERASAKAN HAL YANG SAMA BAHWA CINTA DAN SAYANGKU SEMAKIN MENGGELORA.
AKU JUGA SELALU INGIN BISA MERASAKAN BISIKAN LEMBUTMU DITELINGAKU,
KEMUDIAN KUINGIN KAU KECUP LEMBUT BIBIRKU DAN SELURUH BAGIAN TUBUHKU
# Oh IF.. ehm..nghs..sszhs..och
KUINGIN JUGA MERASAKAN DEKAPAN HANGAT DAN WANGI AROMA TUBUHMU
#Hem..tiada yang hebat dan mempesona ketika kujabat jemari
tanganmu..dan kupeluk erat tubuhmu dalam dekapan kehangatan kasih
sayangku. Lebih dari sekadar penyalur hasrat birahi. Namun sebagai
ungkapan tali kasih antara kita.
MAS, KAU SELALU MEMBUATKU MERASA MELAYANG, KUINGIN SELAMANYA MERASAKAN INI
#Sampai saat ini, rasanya, begitu mendengar suaramu, seolah aku
tidak lagi berpijak di bumi. Bagaimana nanti kalo kita ketemuan ya? Oh
tuhan, agung dan indah benar karunia cinta yang kau berikan kepadaku
dan IF. Ternyata kami masih punya getar dan gairah asmara. Meski kami
sejenis.
SAMA SEPERTIMU, KAU ADALAH HADIAH TERINDAH YANG DIBERIKAN"NYA" UNTUKKU
#Terima kasih IF atas penerimaanmu terhadapku.
SEJUJURNYA AKU SUDAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SEJENIS DUA KALI, TAPI SELAMA INI AKU BILANG KE MAS CUMA SEKALI
#Tentunya kau punya alasan untuk bersikap demikian. Jika boleh
tahu, kenapa, apa yang kau rasa, dengan siapa dan dimana kau
melakukannya? Menurutku, tepatnya, dengan dua orang yang berbeda, dan
jumlahnya pasti lebih dari dua kali ejakulasi dong. Masak sih, dari
setiap orang hanya satu kali ejakuasi saja?
KARENA YANG KEDUA ADALAH KESALAHAN TERBESAR YANG PERNAH KUPERBUAT, JADI AKU BELUM BISA CERITA KE MAS
#Mengapa harus malu IF? Kau kekasihku, so please don't be hesitate
telling me that strory. Wajar kan, orang berhubungan seks, so tidak
perlu kau merasa itu sebagai suatu kesalahan besar, ok?
SAAT ITU, AKU MERASA TERJEBAK DAN TERTIPU DAN KALAU BOLEH JUJUR
AKU TIDAK PERNAH MENIKMATI HUBUNGAN BADAN ITU (AKU MERASA JIJIK DAN
KOTOR TERHADAP DIRIKU SENDIRI)
# Well, jika demikian pendapatmu aku tidak dapat berkata apa-apa lagi
SAMPAI SAAT INI, AKU MASIH MENCOBA MELUPAKAN HAL TERBURUK ITU, DAN AKU HARAP MAS MAU MEMAAFKANKU ATAS KETIDAKJUJURANKU INI
#Dari dulu pun, aku sudah memaafkan sikapmu yang menyembunyikan
sesuatu dariku. Aku hanya ingin mendengarnya langsung dari kamu sendiri
dan bukan dari orang lain. Percayalah, aku tetap mencintaimu seperti
saat ini. Cintaku tidak pernah akan berubah hanya karena hal itu. Aku
lebih mementingkan kesadaranmu saat ini daripada sejarah masa lalumu.
Walau begitu, kita harus tahu sejarah bukan buat mengingatnya. Namun,
untuk berjaga agar tidak lagi terjebak dalam kisah yang sama, ok?
SEJAK MAS, KATAKAN CINTA DAN SAYANG PADAKU, AKU TELAH BERJANJI
DALAM HATIKU, HANYA MAS YANG BOLEH MENIKMATI TUBUHKU (AKU TAK INGIN
ORANG LAIN MENYENTUHKU)
#IF, aku merasa tersanjung dengan tekadmu itu. Walau aku juga
merasa, itu pasti pengorbanan yang berat buatmu. Mempertaruhkan
kesetiaan demi cinta kita berdua. Sebab, sejujurnya, aku juga tidak
suka sih kalau harus berbagi cinta dengan orang lain
MENGENAI KEJADIAN MALAM ITU, SETELAH MAS SELESAI MENELEPONKU,
TIBA-TIBA SI "ADIK" JADI BANGUN. MALAM ITU GAIRAHKU MEMUNCAK KETIKA
MEMBAYANGKAN DESAH PARAU SUARA MAS YANG PENUH GAIRAH
#Sejujurnya, akupun merasakan gairah yang sama, bila mendengar desah suaramu yang menurutku sangat sensual.
KUCIUM DAN KUPELUK DENGAN PENUH MESRA SERTA GAIRAH GULING YANG
SEDANG KUDEKAP. AKU MEMBAYANGKAN SEOLAH KAMULAH YANG SEDANG KUCUMBUI.
KUREMAS-REMAS DADA INI
#Nanti aku yang akan meremas dadamu dan mengigit puting susumu, sehingga kau tergelinjang hebat dalam badai birahi
UUAAH NIKMATNYA MALAM ITU, WALAU AKU HARUS BERSOLO KARIR
# kalau saja aku ada disisimu, pasti kau tidak usah bersolo karir ya, IF, my darling.
KEMUDIAN, TANGANKU MULAI TURUN PERLAHAN-LAHAN KE BAWAH. KE TEMPAT
ADIKKU SEDANG MENUNGGU DENGAN TEGANG. SEGERA KUREMAS DENGAN TANGAN
KANAN, SAMBIL TANGAN KIRIKU TETAP BEKERJA DI DADA SERAYA TERUS
MEMBAYANGKAN DIRIMU SEDANG MENCUMBUIKU (PADAHAL AKU TIDAK TAHU PASTI
SEPERTI APA RUPAMU MAS)
# Lha iya, kamu aneh IF, bagaimana jadinya jika aku ternyata
berparas seperti genderuwo(?) Akan hilang punah nafsumu
he..he..he..Percayalah walau tidak setampan yang kau bayangkan. Namun
parasku juga tidak seburuk yang kau kira..biasalah tipikal etnis jawa.
TANGANKU TAK BERHENTI MERAMBAT NAIK DAN TURUN, AAHH..SUNGGUH NIKMAT RASANYA APABILA SEMUA INI KITA LAKUKAN BERDUA
# Aku iri dengan "adik"mu yang di massage seperti itu IF.
TAK TERASA PELUHKU SUDAH MULAI BERCUCURAN MEMBASAHI TEMPAT TIDURKU
#Hem.., kalau yang ini aku tidak percaya. Bagaimana mungkin,
sekadar bercanda dengan tante Ona saja dapat membuat keringatmu
bercucuran membasahi tempat tidur. Kalau air mani, nah itu aku percaya.
Sebab, muncrat kan?
DENGAN PENUH RASA BAHAGIA KUAKHIRI PERMAINAN INI SERAYA
MEMUNTAHKAN MAGMA PUTIH BIRAHI CINTA YANG MEMANCAR DERAS KE ARAH DADA.
KEMUDIAN KUBALURKAN DISEKUJUR TUBUH DAN WAJAH. KUBAYANGKAN INI ADALAH
CUMSHOT DARIMU DAN SUATU KETIKA AKU DAPAT MENGULANGINYA KEMBALI
BERSAMAMU MAS. KUHARAP INI BUKAN MIMPI
# Tidak-tidak. Bukan mimpi. Suatu ketika kau tidak perlu lagi
susah payah kerja bakti begitu. Nanti aku akan mengantarmu mendaki
puncak asmara. Meniti hasrat syahwat dan membasuh dahaga cinta
OOHH MAASS TUBUHKU KINI MEMBARA OLEH API CINTAMU. AKU SAYANG KAMU. KATA ITU SELALU TERUCAP DARI BIBIRKU. CINTAKU HANYA UNTUKMU
#Perasaan yang sama pun aku alami IF, aku mencintaimu juga.