EPILOG (PENUTUP):
Setelah lulus SMU antony yang telah dewasa kembali menjumpaiku, kami
telah berpisah tiga tahun lebih. Antony menjadi seorang laki-laki
normal seperti harapanku. Dia mengenalkan kekasihnya Sherly yang sangat
cantik, aku semakin bangga padanya, demikian juga kasih sayangnya
kepadaku masih sama seperti aku mengenalnya ketika masih di Jakarta,
bahkan tony telah mengunjungiku tiga kali.
Pernah tony bertanya padaku "kakak siapakah yang membentuk hidupmu
menjadi begini?", tony ingin menyalahkan dirinya atas keadaanku, tapi
aku tidak akan pernah hancurkan perasaannya jawabku "bukan siapa-siapa
yang membentuk hidupku, tapi kebiasaan yang menjadikannya seperti ini"
Antony merasa bersalah terhadapku, sekarang dia berusaha selalu
mengawasi hidupku karena menyayangiku, sebenarnya aku agak takut
padanya karena kebiasaanku ini, tapi aku tahu dia sangat sayang padaku
dan dia tidak akan pernah marah padaku. Apakah ini yang disebut "roda
berputar"?
Dan ternyata sifat penyayangku terhadap anak-anak juga tidak pernah hilang.
CUPLIKAN SELEMBAR "BUKU HARIANKU" (dengan gaya bahasa ditata ulang)
Napasku sesak dan aku kehabisan oksigen, di dalam air aku tidak
melihat seorangpun sedangkan ombak yang besar semakin kuat menggulung
tubuhku, mungkin aku akan mati tenggelam pikirku. Tiba-tiba ada sebuah
tangan yang sangat kukenali mengapaiku dan aku berusaha menariknya
supaya aku bisa selamat. Akhirnya dengan menarik tangan tony aku
berhasil selamat dari kolam ombak ancol yang hampir menenggelamkanku.
Pada saat aku telah di atas kolam tony berlari dariku sambil menarik
dan menggandeng tangan seorang teman lelaki sebayanya yang tidak
kukenali, aku mengejarnya sambil berteriak "tony.. tony.. tony.. tunggu
kakak" Tony tidak mempedulikan panggilanku dan terus berlari, sampai di
ruang bilas aku kehilangan jejak tony tapi aku melihat teman yang
digandengnya tadi. Ternyata dia anak berusia 9tahun, putra sepupuku
yang bernama Michael, aku memandangi Michael sesaat tapi tenggorakanku
terasa kering haus sekali, aku terbangun dan segera meraih minumanku.
Aku tertidur di dalam mobilku hampir satu setengah jam karena terik
matahari telah menembus ke dalam mobilku bahkan mengalahkan hawa dingin
ac mobilku dan membuatku terbangun dari mimpi. Sudah seminggu aku
berpisah dengan tony tapi perasaanku ntah seperti apa sangat sulit
kugambarkan dengan tulisan ini, wajah tony selalu hadir dalam setiap
mimpiku sejak berpisah dengannya. Air mataku mengalir entah sudah
berapa banyak, saat ini kurasakan bahwa akulah manusia paling lemah di
dunia ini, bathinku sangat tersiksa, "aku memohon padaMU timpahkanlah
kesalahan ini hanya padaku, selamatkan tony bagiku, lindungilah dan
ampunilah dia jangan biarkan dia masuk dalam kegelapan". Aku tahu
permohonanku hanya bisa kutujukan kepada siapa, tetapi menyebut namaNya
pun aku tak layak, kehidupanku sebagai umat ciptaanNya sudah terlalu
banyak perbuatan tercelah yang aku lakukan dengan sengaja.
Obat penawarku setiap hari akan kutemukan setelah jam 6sore, aku
tidak akan melakukan semua kegiatan apapun pada jam ini karena tony
akan menelponku dari merlbourn jam 10 malam (pkl 18.00 wib). Kami
senantiasa berbincang sekitar 10 hingga 15 menit demikian juga hari
ini. "salam kakak raffel sayang yang aku rindukan setiap saat" ucapan
tony membuka pembicaraan. "salam tony manja yang aku rindukan juga
setiap saat" balasku. Setiap telepon aku tidak pernah ungkapkan terlalu
dalam mengenai perasaanku terhadap tony, agar dia tidak terlalu
memikirkanku aku hanya ingin tony bisa konsen dengan kegiatannya.
"kakak bagaimana kabarmu hari ini, adakah memimpikan tony semalam?"
lanjutnya. "kakak sehat dan bahagia, yah kakak memimpikan tony lagi,
bahkan tadi siang kakak bermimpi tony menjadi pahlawanku, menolong
kakak yang hampir tenggelam di kolam renang" jawabku padanya
"ha..ha..ha.." terdengar tawanya yang membuat aku lebih bahagia. Aku
berkata dengan pelan "ton kamu nggak akan pernah tinggalkan apalagi
melupakan kakak kan?" tony menjawab dengan suara iba "kak Raffel
maafkan tony, walaupun tony sudah jauh dari kakak saat ini, tapi hati
tony bersama kakak selamanya, karena tony selalu merasakan kasih sayang
yang tiada duanya dari kakak" jawaban tony membuat aku meneteskan
airmata tapi tony tidak mengetahuinya, aku mulai merasa lega karena
mimpiku salah, dengan mengatur suara aku berusaha mencandainya "tony
kamu udah belajar iklan kecap yaa.." DAN SETERUSNYA.
TAMAT