Aku menyerahkan sebuah shopping bag berisi
handphone kepada Rully kemudian aku berangkat meninggalkan mereka
semua. Dari balik kaca mobil aku masih melihat Rully sangat terkejut
dan senang, yah keinginannya sudah terwujud, selama ini dia berusaha
menabung untuk membeli HP seperti teman-temannya yang sudah menggunakan
HP. Karena aku sayang padanya maka memberinya sebagai hadiah.
Aku masih mendengar teriakan Rully "mas Raffel terima kasih
banyak..! hati-hati mas" kuhentikan mobil sejenak dan kulambaikan
tangan kepada Rully "selamat berpisah Rully" kuucapkan dalam hati dan
melanjutkan perjalananku. Kutinggalkan komplek perumahan yang aku huni
setahun lebih, rumahku yang pernah meninggalkan kenangan bersama Rully,
"Selamat tinggal Rully jadilah anak yang baik demi masa depanmu".
Hal pertama yang aku kerjakan setiba di apartemenku, aku
menggantung foto tony di dinding kamarku. Sengaja kugantungkan dengan
sudut pandang yang tepat dari tempat tidurku, sehingga jika aku ingin
tidur bisa mudah menatap foto tony. Apartemen ini cukup strategis,
suasananya tenang aku merasakan seakan tempat ini penuh kedamaian. Tapi
siapa yang tahu kehidupan kita bisa berubah?
Aku tinggal dalam apartemenku ini hampir tiga tahun, tetapi justru
pada masa inilah yang membentuk aku menjadi seseorang petualang cinta
sesama jenis. Tinggal di apartemen ini membuat aku mudah tergoda dan
mudah mendapatkan akses untuk berhubungan homoseks. Aku mengenal
puluhan remaja dan pemuda dari semua type kurasakan kenikmatan tubuh
mereka yang pada umumnya masih kuliah atau bersekolah. Yaa kehidupanku
di sini bersama ANAK-ANAK NAKAL.
Kadang-kadang ada perasaanku ingin melepaskannya tetapi aku tak
kuasa melawan rangsangan-rangsangan yang mereka luapkan membuat aku
terus ingin menikmatinya. Namun apa yang aku peroleh bukan kebahagian,
keseringan terjadi kekecewaan dalam hidupku. Di sinilah karakterku
benar-benar terbentuk hingga akhirnya aku berjumpa kembali dengan tony
yang berusaha menyadarkan aku.
"Aku pernah menyayangi seorang bocah yang kukenal sejak dia berusia
12 tahun, ketika aku benar-benar memilikinya dan aku sangat
membutuhkannya dia meninggalkanku saat berusia 16 tahun untuk membentuk
masa depannya. Walau hidupku menjadi goncang saat ditinggalkannya
tetapi aku selalu ingat bahwa aku masih memilikinya sebagai tanggung
jawabku sampai aku tidak memiliki kehidupan di dunia ini lagi. Aku
sudah berjanji padanya dan aku harus menepatinya.
EPILOG:
Sudah lama aku duduk di bangku ruang tunggu ini, sebenarnya aku
sangat mengantuk sekali karena semalam aku benar-benar tidak bisa tidur
memikirkan hari yang aku tunggu ini, merencanakan apa yang akan aku
lakukan sepanjang hari ini. Memang aku tidak sabar karena perasaan
bahagia sehingga aku datang terlalu awal 60 menit, "ah" kuputuskan
sebaiknya aku nongkrong di mc Donald saja. Sambil menikmati
French-fries dan softdrink aku menulis SMS "saat ini aku sedang makan
di mc-Donald dan aku akan ikuti permintaanmu aku tunggu di sini".
Mataku terus mengawasi kalau kalau dia telah datang menghampiriku.
Saat kulihat kedatanganya, aku memandangi terus dengan rasa penasaran
yang tinggi tapi aku tidak akan berdiri dan tidak akan kuhampiri, dia
yang akan menghampiriku itu permintaannya. Ketika telah sampai di
depanku, kupikir dia akan memelukku, tetapi dia malahan diam berdiri di
depanku. Aku memandanginya dari ujung rambut hingga ujung kakinya, dia
seorang pria yang sangat tampan, manis dan sayang padaku.
Saat aku ingin berdiri memeluknya dia mengapaiku dan memeluk
tubuhku dan kubalas pelukannya "salam tony manja yang aku rindukan
setiap saat" tony menguatkan pelukannya. Aku merangkul pundaknya sambil
menuju ke tempat parkir. Aku rasakan sekarang tubuhnya lebih tinggi
dariku, sangat berbeda jauh dengan masa kecilnya. "sini kuncinya, biar
tony yang nyetir saja" permintaan tony padaku. Aku sudah berjanji bahwa
aku akan menuruti semua permintaan tony tidak akan aku tolak dengan
kata "tidak atau jangan" pokoknya apapun permintaannya aku akan selalu
"ya". Setelah memuat kopernya ke dalam mobil CR-Vku tony mulai
mengarahkan tujuannya ke apartemenku.
Hari ini tony baru tiba dari merlbourne, ini merupakan kunjungan
yang ketiga kalinya hanya dia datang sendiri tanpa sherly
mendampinginya. Lusa tanggal 30 desember aku harus memindahkan semua
barang-barangku dari apartemen yang telah kuhuni hampir tiga tahun.
Tony menginginkan aku pindah ke sebuah komplek perumahan di ujung
Jakarta Timur, aku harus menyetujuinya demi kebaikanku dan tony.
Bermula pada waktu kedatangannya yang kedua kali, aku mengakui secara
jujur kepada tony bahwa aku tidak bisa menjalani hidupku dengan baik
semenjak tinggal di apartemen itu, aku banyak melakukan hal-hal yang
tidak normal karena aku menjadi bagian kehidupan satu kelompok yang
belum diakui oleh orang-orang sekitarku.
Tony memahamiku tapi dia berkata padaku "Kakak adalah tanggung
jawabku seumur hidupku aku akan selalu menjagamu dan aku ingin Kakak
seperti aku bisa keluar dari masalah ini". Hatiku bergetar mendengar
ucapannya ini aku tidak bisa berkata apa-apa, "aku ingin menjadi
penurut saja seperti tony kecil yang dulu juga sangat penurut padaku"
suara dalam hatiku. Yah tujuan kedatangan tony kali ini adalah mengurus
pemindahan ke rumah baruku, sekaligus merayakan akhir tahun bersamaku
tapi aku agak bingung tanpa kehadiran sherly. "Ton bagaimana kabar
sherly, hubungan kalian baik-baik saja kan? aku juga sayang padanya
jadi jika ada masalah kamu tidak boleh menyembunyikannya padaku"
tanyaku pada tony."Kakak nggak usah khawatir kami baik-baik saja,
sherly ada keperluan penting yang tidak bisa di tinggalkan jadi aku
terpaksa datang sendiri" sahutnya dengan lancar.
Selasa siang menjelang akhir tahun kami berkunjung ke mall di
Jakarta selatan yang menjadi tempat pertemuan pertama kami dulu. Tony
ingin bertanding Daytona denganku, walaupun sudah lama aku tidak
berminat dengan permainan ini tapi suasana hatiku berbeda. Pada saat
perlombaan ternyata aku tidak bisa menyaingi tony dan akhirnya tony
lebih banyak menang dari padaku. Selesai bermain kami berbelanja
keperluan kami untuk beberapa hari di Hero. "Kakak ke mobil dulu yaa
tony mau beli pizza dulu" pintanya.
Aku menunggu sekitar 20 menit dan tony menghampiriku dengan membawa
satu potong pizza kotak, satu cheese burger dan segelas orange-juice.
Semuanya diserahkan padaku, tapi aku tidak tahu apa yang harus
kulakukan "ton apa Kakak harus sisakan setengah untukmu seperti waktu
kamu kecil dulu" candaku dengan tertawa kecil. "Kakak, tony rindu pada
saat Kakak pertama kali menyayangi tony, dan tony nggak mau kehilangan
Kakak yang dulu, Kakak yang bisa melindungi tony, Kakak harus kembali
menjadi diri Kakak yang dulu" demikian ucapan tony dan kulihat matanya
memerah. Kemudian aku memberikan pizza kepada tony dan aku sendiri
memakan cheese burger sedangkan orange juicenya terpaksa kami harus
berbagi karena cuma ada segelas.
Saat berada di rumah sekitar pukul 15.00 tony menelpon ke
merlbourne tanpa sengaja aku mendengar jelas ucapannya "Happy birthday
dear my love". Aku sangat kaget tapi selama ini aku tidak tahu bahwa
sherly berulang tahun pada tanggal 31 Desember. "Ton kenapa kamu harus
datang ke Jakarta kalau sherly sedang merayakan ulang tahunnya
sekarang, kasihan kan ulang tahunnya tanpa orang yang dicintainya"
jawab tony padaku "Kakak aku sudah ngomong sama sherly dan dia tidak
apa-apa, dia sedang berpesta ulang tahun dengan teman-temannya dan dia
tahu tony juga ada urusan penting, percaya sama tony kami baik-baik
aja, okey." Aku berpikir cukup lama, kenapa tony lebih mementingkan
mengunjungiku pada saat kekasihnya sedang merayakan ulang tahun
seharusnya dia mendampingi sherly, aku merasa bersalah pada sherly.
Sore hari kami putuskan pergi ke café di Jakarta Pusat yang cukup
ramai, awalnya kami merencanakan barbeque di rumah sambil menikmati
acara pesta kembang api akhir tahun di komplek perumahan baru kami,
tetapi informasinya tahun ini tidak lagi menyelenggarakan acara
tersebut. Jika akhir tahun-tahun lalu aku merayakan dan berpesta dengan
teman-teman lelakiku yang pada umumnya masih kuliah atau sekolah, akhir
tahun ini aku sudah bersama tony yang sangat aku sayangi, aku
menggandeng tangannya kami bercanda, bercerita, humor dan kadang
mengungkapkan perasaan yang terkadang membuat kami menjadi sedih.
Ketika nyayian "Auld Lang Syne" terdengar aku menjadi terbawa pada
perasaanku, aku menangis membayangkan masa laluku, masa-masa aku
menjalani hidupku tanpa tony bersamaku. Aku memeluk tony dan menciumnya
kukatakan "maafkan Kakak sangat mengecewakan tony, Kakak tidak sehebat
tony, Kakak sangat memalukan, maafkan Kakak.." tony memelukku dengan
erat, kami benar benar tidak mempedulikan di sekitar kami yang juga
entah apa yang mereka perbuat yang kutahu mereka semua sedang
bergembira. Aku tidak melepaskan pelukanku dengan tony dan mulailah
terdengar suasana ramai di café menghitung detik "10,9,8,7..1.
Di antara nyaringnya suara terompet tony berkata padaku "Selamat
tahun baru Kakak, berjanjilah pada tony yang Kakak sayangi sejak kecil
dan sudah menjadi dewasa dan sekarang bersama Kakak, berjanjilah akan
memulai hidup baru di tahun 2003, tinggalkan semua hal yang pernah
mengecewakan Kakak, dan tony akan selalu menjaga Kakak sampai
selamanya." ucapan tony seperti air panas menyirami tubuhku, aku tidak
bisa membalas kata-katanya, aku hanya meneteskan air mata, aku
mengangguk, aku berusaha, aku akan mencoba dengan semua daya, akan aku
lakukan untukmu antony karena aku benar benar CINTA padamu.
TAMAT.
--Raffel--
CATATAN PENULIS:
Di suatu pertemuan diskusi berthema "SEKS BEBAS REMAJA", cukup
banyak ABG yang hadir bahkan banyak juga yang ditemani orangtua.
Seorang pakar seks yang sangat digandrungi berkata "penyimpangan seks
yang terjadi pada remaja itu tidak hanya tanggung jawab orangtua,
adik-adik sekalian perlu memahami akan permasalahan ini, tanggung jawab
terhadap diri sendiri akan masa depan wajib diperhatikan bagi adik-adik
sekalian.
Jangan memandang suatu perbuatan itu hanya dari segi kenikmatan
sesaat saja karena kenikmatan yang diperoleh dengan tidak wajar ada
satu resiko yang mengikutinya yang tanpa kita sadari akan menghancurkan
masa depan kita." Ini bukan sekedar ungkapan tapi ini adalah kenyataan
yang terjadi dan sangat jelas berlaku bagi siapapun. Dari kebanyakan
yang demikian pada umumnya berawal untuk mencari "kebutuhan kasih
sayang", memberi atau menerima kasih sayang namun itu menjadi
berlebihan karena keinginan hawa nafsu mengotorinya bahkan akhirnya
seks menjadi prioritas.
Kakak ingin berbagi kasih sayang bagi adik-adik yang masih di dalam
lingkungan ini, karena kehidupan Kakak pada masa itu bukan mengandung
satu kepastian yang memberikan jaminan kebahagian tetapi lebih banyak
mengalami kekecewaan, mungkin itu sudah hukum alam.
Hidup di dunia tidak normal (sebutan oleh sebagian besar manusia
yang menamakan diri mereka normal) menciptakan kebimbangan, apakah
selamanya aku akan begini terus?, atau aku ingin memberikan target pada
usiaku yang kesekian aku ingin berubah?, atau aku ingin menikmatinya
sampai puas baru berubah? Dalam hal seperti ini perubahan hanya
ditentukan pada hari ini dan besok, selain itu adalah omong kosong.
Jika hari ini kamu bertekad besok kamu harus berubah meninggalkan
semua cara-cara lama, jika ternyata tekadmu hari ini sudah ada tetapi
besokpun engkau belum mau berubah, maka hari-hari depanmu makin sulit
berubah, biasanya keinginan perubahan itu lebih mudah terjadi jika ada
satu motifasi yang positif, apakah itu sifatnya suatu pemikiran atau
pengaruh seseorang. Kakak berharap kalian tidak hanya "tahu" tetapi
"tidak mau tahu" berusahalah dan semoga adik-adikku semua bisa memiliki
masa depan yang lebih cerah.