Saya baru kuliah di Jogja, dan seperti
selayaknya anak-anak yang study di Jogja itu kost. Aku suka kost itu
karena familiar sekali. Di kostku memang tidak seperti kamar kost
teman-temanku, di kamar itu ada televisi, VCD, dan Playstation, ya
selayaknya kamar anak-anak. Oh ya aku baru semester dua jadi ya mainan
itu masih sangat suka sekali. Di kost terisi hanya 6 kamar dan satu
rumah induk. Keluarga dari ibu kostku mempunyai anak dua laki-laki dan
satu perempuan yang masih sangat kecil (kelas 5 SD), sedangkan yang
tertua kelas 3 SMU, dan adiknya yang laki-laki baru kelas 2 SMP.
Selayak juga anak-anaknya sering nonton TV dan VCD, bahkan main
Playstation di kamarku sehingga aku juga agak terganggu waktu tidur
maupun waktu belajar. Tapi aku suka terhadap mereka, karena mereka
sangat imut dan lucu.
Kadang mereka sampai malam hari main Playstation di kamarku.
Mungkin libido yang tinggi atau memang hasratku untuk seks amat sangat
kuat, karena aku sangat tertutup sekali. Pada waktu sore biasanya yang
SMP main Playstation di kamar berdua bersamaku. Aku sering memeluknya
bahkan menciumnya. Pernah suatu ketika aku tidak sanggup untuk menahan
nafsuku, kupeluk dia dari belakang dan kuciumi lehernya dan memegang
batang kemaluannya yang masih belum membesar sampai membesar, kadang
kukocok. Kalau sudah besar kutiduri dia dan kugosok-gosokan kelaminku
dengan kelamin dia, tapi masih pakai pakaian lengkap selayaknya
memperkosa anak kecil. Tapi dia juga menikmatinya bahkan membalas
menciumku dan memelukku. Aku belum berani untuk membuka bajunya, dan
bajuku, dan itu berlangsung sampai kami berdua berkeringat dan aku
"keluar" serta lemas.
Dia, setelah aku lemas melanjutkan kembali main Playstationnya. Dan
setelah itu aku mandi, mandinya kebetulan kamar mandi luar dipakai oleh
temanku, maka aku mandi di dalam dan bersebelahan dengan kamar mandinya
keluarga ibu kost. Secara tidak sengaja juga anaknya yang SMU mandi,
jadi kami berdua mandi bersama tapi lain kamar. Di atas yang
menghubungkan kamar mandi, jadi tidak terpisah, untuk penerangan. Aku
melongok mengintip dia dari atas dan terlihat di cermin yang ada di
kamar mandinya. Dia mulai buka bajunya, dan terlihatlah badannya yang
sangat mulus dan putih itu, lalu dia buka celananya, wow.. batang
kemaluanku mulai menegang lagi, kupegang dan mengelus-elus batang
kemaluanku, dan saat yang ditunggu dia melepaskan CD-nya (celana dalam)
terlihatlah batang kemaluannya dan pantatnya yang indah itu. Yang
mengherankan dia bukannya langsung mandi tapi duduk di bak mandi, dan
mengambil sabun, betul sekali dia mengocok batang kemaluannya, dan
terlihat batang kemaluan itu menegang dan sangatlah indahnya. Dia mulai
mengocoknya dengan asyiknya tanpa sadar aku melihatnya dari atas.
Aku pun membayangkan dia dan ikut mengocok juga sambil melihat dia.
Tidak lama dia mengocoknya dan keluarlah spermanya, sedangkan aku
belum. Dia berbalik badan dan mengambil gayung serta menyiram spermanya
yang tumpah. Aku terus mengocok sambil melihat tubuh yang begitu indah.
Akhirnya aku keluar juga, dan dia mandi dengan cepat sekali. Setelah
mandi dia main ke kamarku, yang biasa dia lakukan.
Dan aku belum bisa mengungkapnya, padahal ingin sekali untuk
mengobrol bersama dia mengenai kejadian tadi sore itu. Dua hari
kemudian dia main ke kamar kostku lagi, dan ini saat yang kutunggu
karena hanya kami berdua. Aku bilang ke dia kalau aku melihat dia
"ngocok" di kamar mandi. Dia hanya tertawa saja dan bilang jangan
bilang sama siapa-siapa. Aku mengangguk kepala, lalu aku bilang aku
juga "ngocok" waktu itu, dia kaget dan bilang, "Oh ya? Kenapa Mas
enggak bilang waktu itu, kan kita bisa saling ngocokin, Mas ngocok
punya saya dan saya ngocok punya Mas, pasti asyik." Aku jadi bingung
waktu itu karena kagetnya bukan main serta menyesal kenapa juga tidak
aku lakukan, pokoknya campur aduk deh perasaan itu. Tapi aku menganggap
ini kesempatan besar, aku bilang sama dia, "Kenapa enggak sekarang kita
lakuin bersama, sambil nonton VCD, mau enggak ajak aku?" Dan dia mau.
Aku ambilkan VCD yang tentu saja laki-laki sama laki-laki di sana ada
adegan analnya. Dan dia bertanya, "Kok bisa pantat dimasukin 'itu' ya
Mas?" Aku bilang, "Bisa saja, mau coba?"
Akhirnya kami buka baju dan celana masing-masing, aku malu karena
punyaku sudah tegang duluan. Dia memegang tanpa malu punyaku yang sudah
tegang itu dan langsung jongkok, tanpa basa-basi langsung pula punyaku
dimasukkan ke mulutnya. Aku mengerang asyik bukan main dan aku
mendudukan diri di kasur dan menidurkan diri, aku bilang, "Mari kita
atus posisi!" Akhirnya aku di bawah dan dia di atas atau 69 dia
mengulumnya seperti layaknya sudah pernah dia lakukan. Aku kewalahan,
dan aku merubah posisinya, kupeluk untuk kutidurkan agar aku bisa di
atas, dia pun menurut saja. Kucium dia dan dia pun membalasnya dengan
asyiknya. Lidah, kami mainkan serta pinggulnya digoyangkan, aku bilang
kepada dia, "Mau nggak kumasukan di pantatmu?" Dia mengangguk, dan aku
menjilatinya sampai basah serta dia mengerang kenikmatan yang luar
biasa sambil aku kocokkan batang kemaluannya yang lumayan besar itu
walupun masih besaran punyaku.
Setelah basah aku membimbing batang kemaluanku untuk masuk ke
pantatnya dan "Bless!" masuklah semuanya, dia mengerang kesakitan,
bahkan hampir menjerit. Aku mengaturnya dan mengocokkan batang
kemaluannya serta menambah air liurku ke anusnya dan batang kemaluanku.
Aku mulai maju mundur, dan dia tetap aku kocokkan. Asyik sekali pantat
yang seksi itu dimasukan batang kemaluanku. Akhirnya aku tidak kuat
lagi untuk menahan kenikmatan yang berlebihan ini dan keluarlah aku.
Tapi sebelum keluar, batang kemaluanku kutancapkan sampai dalam dan
akhirnya keluar dengan kenikmatan yang amat sangat, sampai airmaniku
keluar dari pantatnya dan dia juga mau keluar maka aku keluarkan batang
kemaluanku yang masih mau asyik di pantat itu, lalu kukulum batang
kemaluannya dan keluarlah airmani yang sangat sedap itu di dalam
mulutku yang imut ini sampai aku tidak bisa menampung semuanya,
walaupun sayang tapi memang kebanyakan sih ya. Kami main itu sampai 2
setengah jam lamanya. Dan kami berdua lemas dan saling berpelukan,
berciuman, serta mengelap keringat, dan senyum yang manis itu di
bibirnya.
Setelah rasa capai hilang dan keringat sudah kering, dia balik ke
kamar rumahnya. Besoknya kami selalu bersama, dan akhirnya kalau tidak
ada kakaknya aku juga main sama adiknya. Suatu ketika aku tidak tahan
juga lihat adiknya yang masih SMP itu, akhirnya kupeluk dan kuciumi
dia. Tadinya dia tidak mau digitukan karena asyik main Playstation.
Akhirnya, "Ya sudah, kalau tidak mau ditiduri kamu buka celananya biar
kuisep," kataku. Dia bilang, "Buka aja, lagi." Tidak kusia-siakan
kesempatan itu. Kubuka celana itu dan "nongollah" batang kemaluan yang
masih loyo itu. Aku atur duduk dia, dan aku mengulumnya langsung,
lama-kelamaan akhirnya tegang juga, dan terlihat dia sudah tidak
konsentrasi untuk main Playstationnya, terlebih karena kalah terus. Aku
terus mengulumnya tanpa pura-pura tidak memperhatikannya. Akhirnya dia
menurunkan celananya ke bawah maka asyiklah aku dengan bebas
mengulumnya dan dia terlihat keasyikan, dan meninggikan joystiknya dan
tiduran. Aku tidak mau untuk meluangkan waktu itu, kubuka juga celanaku
dan memperlihatkan punyaku yang memang dia kalah besar sama punyaku.
Aku tiduri dia dan kugesek-gesekan punyaku dangan punyanya serta kami
berciuman. Aku bilang, "Kamu mau ngisep?" Dia bilang, "Boleh!"
Aku pun memutar tubuhku maka kami melakukan 69. Kumainkan jariku di
pantatnya dan dia mengangkang asyik sekali memang. Aku mencoba
memasukkan jariku ke dalam pantatnya, dan dia pun mengerang, "Ach.."
aku kasih ludah lagi di jariku dan di pantatnya, kuoleskan bodylotion
di pantatnya dan kumainkan jariku keluar masuk di pantatnya, dia pun
keasyikan, dia pun melakukan hal yang sama. Asyik sekali memang, lalu
aku menyuruhnya untuk memasukan batang kemaluannya yang kecil itu ke
pantatku, aku masih merangkak, selayaknya doggystyle, dia asyik memaju
mundurkan batang kemaluannya yang bagiku itu sama dengan jariku kalau
kumainkan, beda kalau kakaknya yang memasukkan batang kemaluannya. Dia
bilang, "Aku mau keluar!" Aku bilang, "Entar dulu!" dan dia menahannya,
lalu kusuruh keluarkan batang kemaluannya, dan menidurkannya, dia
menurut saja kupegang kakinya untuk mengangkang sambil kuoleskan
bodylotion ke pantatnya, serta membimbing pelan-pelan batang kemaluanku
untuk masuk ke pantatnya. Dia kesakitan tapi dia bilang, "Ayoo Mas
cepet masukan dong.. asyik banget nih." Aku pun mendorongnya dan dia
menjerit, "Ach.. Mas.." dia tetap memegang batang kemaluannya yang mau
keluar itu. Aku pun tidak lama keluar paling hanya lima atau enam
genjotan. Tapi sebelum aku keluar, aku bilang, "Aku mau keluar nih,"
dan dia pun mengocok batang kemaluannya dengan cepat dan kami keluar
bareng. "Ach.. nikmat memang.."
Masnya dan adenya aku dapatkan mereka berdua. Sungguh ini suatu
pengalaman yang luar biasa sekali, untuk lebih lanjutnya aku mau
memikirkan apakah masnya dengan adenya mau malakukan bareng denganku
alias orgy? Tunggu saja episode berikutnya. Terima kasih.
TAMAT